Izhar Syafawi: Pengertian, Contoh & Cara Baca yang Benar (Gampang Banget!)
Mengenal Lebih Dekat Izhar Syafawi dalam Ilmu Tajwid¶
Dalam membaca Al-Qur’an, kita tidak hanya dituntut untuk melafalkan huruf-huruf Arab dengan benar, tetapi juga memperhatikan tahsin atau memperindah bacaan. Salah satu aspek penting dalam tahsin adalah ilmu Tajwid. Nah, di dalam ilmu Tajwid, ada banyak sekali aturan yang mengatur bagaimana kita membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Salah satu aturan yang sering kita temui adalah Izhar Syafawi.
Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah ini, tapi masih bingung sebenarnya apa sih Izhar Syafawi itu? Tenang, di artikel ini kita akan membahas tuntas mengenai Izhar Syafawi. Kita akan kupas mulai dari pengertian, huruf-hurufnya, contohnya dalam Al-Qur’an, sampai tips mudah untuk memahaminya. Yuk, simak terus!
Apa Itu Izhar Syafawi? Definisi dan Penjelasan Singkat¶
Secara bahasa, Izhar artinya jelas atau terang. Sementara Syafawi berasal dari kata “syafah” yang berarti bibir. Jadi, secara istilah, Izhar Syafawi adalah membaca huruf mim mati (مْ) secara jelas dan terang di bibir, tanpa mendengung, ketika bertemu dengan huruf-huruf Izhar Syafawi.
Singkatnya, kalau kamu menemukan huruf mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf Izhar Syafawi, kamu harus membacanya dengan jelas, tanpa didengungkan. Penting untuk diingat, Izhar Syafawi ini khusus berlaku untuk huruf mim mati (مْ).
Huruf-huruf Izhar Syafawi: Hafalkan Biar Gampang!¶
Pertanyaan selanjutnya adalah, huruf apa saja sih yang termasuk huruf Izhar Syafawi? Nah, huruf Izhar Syafawi itu ada 26 huruf hijaiyah, yaitu semua huruf hijaiyah selain huruf mim (م) dan ba (ب).
Kenapa kok bukan semua huruf hijaiyah? Karena kalau mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م) itu namanya hukum Idgham Mitslain, dan kalau bertemu dengan huruf ba (ب) namanya hukum Ikhfa Syafawi. Kedua hukum ini berbeda dengan Izhar Syafawi dan akan kita bahas sekilas nanti.
Daftar Huruf Izhar Syafawi:
Untuk memudahkan kamu menghafal, berikut daftar lengkap 26 huruf Izhar Syafawi:
ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و هـ ي
Coba perhatikan daftar huruf di atas. Memang lumayan banyak ya, tapi sebenarnya mudah kok diingat. Intinya, selain mim (م) dan ba (ب), semua huruf hijaiyah lainnya adalah huruf Izhar Syafawi.
Cara Membaca Izhar Syafawi: Jelas dan Tanpa Dengung!¶
Cara membaca Izhar Syafawi itu sangat simpel dan jelas. Kamu hanya perlu melafalkan huruf mim mati (مْ) dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) yang benar, yaitu di antara kedua bibir yang tertutup rapat, kemudian langsung disambung ke huruf Izhar Syafawi setelahnya.
Yang paling penting diingat adalah: jangan sampai mendengung ketika membaca mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf Izhar Syafawi. Dengung (ghunnah) itu biasanya muncul pada hukum tajwid lain seperti Idgham Bighunnah atau Ikhfa. Tapi khusus untuk Izhar Syafawi, tidak ada dengung sama sekali.
Contoh sederhananya seperti ini:
- لَمْ يَكُنْ (lam yakun): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ya (ي). Dibaca jelas “lam” kemudian langsung “yakun”, tanpa ada dengung di mim-nya.
Coba ucapkan contoh di atas beberapa kali. Rasakan perbedaan ketika kamu membaca mim mati dengan jelas dan tanpa dengung.
Contoh Izhar Syafawi dalam Al-Qur’an: Biar Makin Paham!¶
Supaya lebih paham lagi, mari kita lihat beberapa contoh Izhar Syafawi yang sering kita temui dalam Al-Qur’an:
-
فَهُمْ فِيْهِ مُهْتَدُوْنَ (Fahum fiihi muhtaduun): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف).
- Perhatikan kata “فَهُمْ” (fahum). Mim mati di sini bertemu dengan huruf fa (ف) yang merupakan huruf Izhar Syafawi. Cara membacanya adalah dengan melafalkan mim mati secara jelas “hum”, lalu langsung disambung ke huruf fa (ف) “fiihi”. Tidak ada dengung di mim-nya.
-
أَمْ حَسِبْتُمْ (Am hasibtum): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ha (ح).
- Perhatikan kata “أَمْ” (am). Mim mati di sini bertemu dengan huruf ha (ح) yang juga huruf Izhar Syafawi. Cara membacanya sama, yaitu jelas “am” lalu langsung “hasibtum”. Tidak ada dengung.
-
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ (Alaihim wa laa hum yahzanuun): Ada dua contoh di sini.
- “عَلَيْهِمْ وَ” (alaihim wa): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf waw (و).
- “هُمْ يَحْزَنُوْنَ” (hum yahzanuun): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ya (ي).
- Kedua contoh ini sama-sama Izhar Syafawi. Dibaca jelas “him wa” dan “hum ya”, tanpa dengung.
-
وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ (Wa kalbuhum baasith): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب).
- Eh, tunggu dulu! Mim mati bertemu ba (ب) bukannya Ikhfa Syafawi? Nah, contoh ini sengaja dimasukkan untuk menguji ketelitianmu. Dalam contoh ini, mim mati (مْ) memang bertemu dengan huruf ba (ب). Tapi, perhatikan baik-baik. Kata setelah mim mati adalah “بَاسِطٌ” (baasith), bukan hanya huruf ba (ب) saja. Jadi, hukumnya tetap Izhar Syafawi. Ikhfa Syafawi itu terjadi kalau mim mati (مْ) bertemu langsung dengan huruf ba (ب) dan biasanya dalam satu kata atau antar dua kata yang dibaca sambung. Contoh Ikhfa Syafawi nanti kita bahas ya.
-
أَلَمْ تَرَ (Alam tara): Mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ta (ت).
- Contoh yang sederhana dan sering kita baca. “أَلَمْ” (alam), mim mati bertemu ta (ت). Dibaca jelas “alam tara”, tanpa dengung.
Dengan melihat contoh-contoh ini, semoga kamu semakin paham bagaimana cara membaca Izhar Syafawi yang benar. Kuncinya adalah jelas dan tidak mendengung.
Perbedaan Izhar Syafawi dengan Idgham Mitslain dan Ikhfa Syafawi¶
Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, ada dua hukum tajwid lain yang juga melibatkan huruf mim mati (مْ), yaitu Idgham Mitslain dan Ikhfa Syafawi. Penting untuk memahami perbedaan ketiganya agar tidak tertukar saat membaca Al-Qur’an.
Berikut tabel perbandingan singkatnya:
Hukum Tajwid | Huruf Setelah Mim Mati (مْ) | Cara Membaca | Dengung (Ghunnah) |
---|---|---|---|
Izhar Syafawi | Semua huruf selain م dan ب | Jelas dan terang | Tidak ada |
Idgham Mitslain | Mim (م) | Didengungkan dan masuk ke mim berikutnya | Ada (Wajib) |
Ikhfa Syafawi | Ba (ب) | Didengungkan samar | Ada (Wajib) |
Idgham Mitslain: Mim Bertemu Mim¶
Idgham Mitslain terjadi ketika huruf mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat. Idgham artinya memasukkan, dan Mitslain artinya serupa atau sama. Jadi, Idgham Mitslain adalah memasukkan huruf mim mati ke dalam huruf mim berikutnya yang serupa.
Cara membacanya: Mim mati (مْ) dileburkan atau dimasukkan ke dalam mim yang berharakat setelahnya, disertai dengan dengung (ghunnah) yang panjang.
Contoh:
- فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ (Fii quluubihim maradh): Mim mati (مْ) di akhir kata “قُلُوْبِهِمْ” bertemu dengan mim (م) di awal kata “مَرَضٌ”. Dibaca dengan mendengungkan mim seolah-olah mimnya bertasydid, “fii quluubihimmmaradh”.
Ikhfa Syafawi: Mim Bertemu Ba¶
Ikhfa Syafawi terjadi ketika huruf mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Ikhfa artinya samar atau menyembunyikan. Syafawi karena keluarnya huruf mim dan ba sama-sama dari bibir (syafah). Jadi, Ikhfa Syafawi adalah menyamarkan atau menyembunyikan bacaan mim mati ketika bertemu ba.
Cara membacanya: Mim mati (مْ) dibaca samar-samar antara jelas dan idgham, disertai dengan dengung (ghunnah) yang panjang, dan bibir sedikit tertutup atau merapat tapi tidak rapat sempurna seperti saat membaca Izhar Syafawi.
Contoh:
- تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ (Tarmiihim bi hijaarah): Mim mati (مْ) di akhir kata “تَرْمِيْهِمْ” bertemu dengan ba (ب) di awal kata “بِحِجَارَةٍ”. Dibaca dengan menyamarkan mim dan mendengung, “tarmiihimmbihijaarah”.
Perbedaan utama:
- Izhar Syafawi: Jelas, tidak dengung, bibir rapat sempurna saat melafalkan mim.
- Idgham Mitslain: Didengungkan panjang, mim dileburkan, bibir rapat sempurna.
- Ikhfa Syafawi: Didengungkan panjang, mim disamarkan, bibir sedikit merapat (tidak rapat sempurna).
Dengan memahami perbedaan ini, kamu akan lebih mudah membedakan dan membaca ketiga hukum tajwid ini dengan benar.
Pentingnya Mempelajari Izhar Syafawi dan Ilmu Tajwid Lainnya¶
Mempelajari Izhar Syafawi, dan ilmu Tajwid secara keseluruhan, sangatlah penting bagi setiap Muslim yang ingin membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil. Kenapa penting?
-
Menjaga Keaslian Al-Qur’an: Ilmu Tajwid adalah warisan dari Rasulullah SAW dan para sahabat untuk menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an seperti yang diturunkan Allah SWT. Dengan mempelajari Tajwid, kita berusaha membaca Al-Qur’an sesuai dengan tuntunan Nabi.
-
Memperbaiki Bacaan: Tajwid membantu kita memperbaiki makharijul huruf (tempat keluar huruf) dan sifatul huruf (sifat-sifat huruf) dalam Al-Qur’an. Ini akan membuat bacaan kita lebih fasih dan enak didengar.
-
Mendapatkan Pahala yang Lebih Besar: Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang benar akan memberikan pahala yang lebih besar di sisi Allah SWT. Karena kita tidak hanya membaca huruf-hurufnya, tetapi juga berusaha memperindah bacaan sesuai dengan aturan agama.
-
Menghindari Kesalahan Makna: Kesalahan dalam membaca huruf atau harakat dalam Al-Qur’an bisa mengubah makna ayat secara keseluruhan. Dengan Tajwid, kita belajar membaca dengan benar sehingga terhindar dari kesalahan makna yang fatal.
-
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat mulia. Ketika kita membaca dengan Tajwid yang baik dan benar, kita menunjukkan kesungguhan kita dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jadi, jangan pernah merasa malas atau bosan untuk belajar Tajwid. Mungkin awalnya terasa sulit, tapi dengan niat yang kuat dan usaha yang terus-menerus, pasti akan ada kemudahan dan keberkahan di dalamnya.
Tips Mudah Memahami dan Menguasai Izhar Syafawi¶
Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk lebih mudah memahami dan menguasai Izhar Syafawi:
-
Hafalkan Huruf Izhar Syafawi: Kunci utama adalah menghafal 26 huruf Izhar Syafawi (selain mim dan ba). Buat daftar hurufnya, tempel di tempat yang sering kamu lihat, dan ulang-ulang sampai hafal di luar kepala.
-
Perbanyak Latihan Membaca: Setelah hafal hurufnya, perbanyak latihan membaca Al-Qur’an, khususnya bagian-bagian yang banyak terdapat hukum Izhar Syafawi. Tandai setiap mim mati yang bertemu dengan huruf Izhar Syafawi, dan coba baca dengan jelas dan tanpa dengung.
-
Dengarkan Bacaan Qari’ yang Mumpuni: Dengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari’ (pembaca Al-Qur’an) yang terkenal dengan tajwidnya yang baik. Perhatikan bagaimana mereka melafalkan Izhar Syafawi. Kamu bisa cari video atau audio di internet.
-
Gunakan Aplikasi Tajwid: Sekarang banyak aplikasi Al-Qur’an digital yang dilengkapi dengan fitur tajwid, seperti penandaan hukum tajwid dan audio murottal. Manfaatkan aplikasi ini untuk belajar dan latihan.
-
Bergabung dengan Majelis Ilmu Tajwid: Kalau ada kesempatan, ikutlah majelis ilmu atau kelas tajwid yang diadakan di masjid atau lembaga pendidikan Islam. Belajar langsung dari guru akan lebih efektif dan bisa bertanya langsung jika ada yang belum dipahami.
-
Konsisten dan Sabar: Belajar Tajwid itu butuh waktu dan kesabaran. Jangan mudah menyerah kalau belum langsung bisa. Tetaplah konsisten berlatih dan belajar, insyaAllah lama kelamaan pasti akan terbiasa dan mahir.
-
Minta Koreksi Bacaan: Jangan ragu untuk meminta teman atau guru yang lebih paham tajwid untuk mengoreksi bacaanmu. Dengan dikoreksi, kita bisa tahu di mana letak kesalahan dan bagaimana cara memperbaikinya.
Dengan tips-tips ini, semoga belajar Izhar Syafawi jadi lebih mudah dan menyenangkan. Ingat, tujuan utama kita adalah membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Fakta Menarik Seputar Izhar Syafawi dan Ilmu Tajwid¶
-
Tajwid Sudah Ada Sejak Zaman Nabi: Ilmu Tajwid sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Beliau membaca Al-Qur’an dengan tartil dan mengajarkannya kepada para sahabat. Kemudian, para ulama menyusun kaidah-kaidah Tajwid agar mudah dipelajari dan dipraktikkan oleh umat Islam.
-
Ilmu Tajwid Bukan Hanya Teori: Tajwid bukan hanya sekadar teori atau aturan yang harus dihafalkan. Tajwid adalah ilmu praktik yang harus diterapkan saat membaca Al-Qur’an. Tujuan akhir belajar Tajwid adalah agar bacaan kita menjadi indah dan benar secara kaidah.
-
Setiap Hukum Tajwid Ada Hikmahnya: Setiap hukum tajwid, termasuk Izhar Syafawi, memiliki hikmah dan alasan tersendiri. Misalnya, Izhar Syafawi mengajarkan kita untuk membaca huruf mim mati dengan jelas agar tidak tertukar dengan hukum tajwid lain dan menjaga kejelasan makna kata.
-
Tajwid adalah Ilmu yang Terus Berkembang: Ilmu Tajwid terus berkembang dari generasi ke generasi. Para ulama terus melakukan penelitian dan pengembangan dalam ilmu Tajwid untuk memudahkan umat Islam dalam mempelajari dan mengamalkannya.
-
Belajar Tajwid itu Fardhu Kifayah, Mempraktikkannya Fardhu Ain: Hukum mempelajari ilmu Tajwid secara mendalam adalah fardhu kifayah (kewajiban kolektif). Artinya, jika sudah ada sebagian umat Islam yang mempelajari Tajwid, maka gugur kewajiban bagi yang lain. Namun, mempraktikkan Tajwid saat membaca Al-Qur’an (minimal hukum-hukum dasar seperti Izhar Syafawi) hukumnya adalah fardhu ain (kewajiban individu) bagi setiap Muslim yang mampu.
Kesimpulan: Izhar Syafawi Itu Mudah, Asal Mau Belajar!¶
Nah, setelah membaca artikel ini, semoga kamu jadi lebih paham ya tentang apa itu Izhar Syafawi. Intinya, Izhar Syafawi adalah membaca mim mati (مْ) secara jelas dan terang tanpa dengung ketika bertemu dengan 26 huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba (ب).
Jangan lupa untuk terus belajar dan berlatih membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang benar. Mungkin awalnya terasa sulit, tapi yakinlah, dengan niat yang ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh, pasti akan ada kemudahan dari Allah SWT.
Yuk, mulai sekarang kita perbaiki bacaan Al-Qur’an kita, salah satunya dengan memperhatikan hukum Izhar Syafawi ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi bekal untuk kita semua dalam membaca Al-Qur’an dengan lebih baik lagi.
Gimana, ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar Izhar Syafawi? Yuk, share di kolom komentar di bawah ini! Mari kita saling belajar dan berbagi ilmu!
Posting Komentar