Pivot: Apa Sih Artinya? Panduan Lengkap untuk Bisnis dan Karir!

Apa Itu Pivot?

Pernah denger istilah “pivot”? Kata ini sering banget muncul di berbagai bidang, mulai dari bisnis, olahraga, sampai dunia data. Secara sederhana, pivot itu artinya berputar atau beralih arah. Bayangin deh kamu lagi nari balet, gerakan pivot itu kan gerakan berputar dengan satu kaki sebagai tumpuan. Nah, konsep dasarnya mirip-mirip di berbagai konteks. Tapi, maknanya bisa lebih dalam tergantung bidangnya.

gerakan pivot dalam balet

Dalam percakapan sehari-hari, kita mungkin pakai kata pivot buat ngegambarin perubahan arah atau strategi. Misalnya, “Wah, kayaknya kita harus pivot nih dari rencana awal, situasinya udah beda.” Atau, “Tim marketing kita lagi pivot strategi kampanye biar lebih efektif.” Jadi, intinya pivot itu tentang fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.

Pivot dalam Dunia Bisnis dan Startup

Nah, di dunia bisnis dan startup, istilah pivot ini super populer. Apalagi buat kamu yang lagi bangun usaha, konsep pivot ini penting banget buat dipahami. Di sini, pivot bukan cuma sekadar ganti rencana, tapi lebih ke perubahan arah strategi bisnis yang signifikan setelah belajar dari pengalaman dan data yang ada.

Definisi Pivot dalam Bisnis

Dalam konteks bisnis, pivot itu bisa diartikan sebagai perubahan fundamental dalam strategi bisnis sebuah perusahaan. Perubahan ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari model bisnis, target pasar, produk atau layanan yang ditawarkan, sampai teknologi yang digunakan. Pivot biasanya dilakukan ketika perusahaan menyadari bahwa strategi awal mereka nggak berjalan sesuai harapan atau ada peluang baru yang lebih menjanjikan.

pivot dalam bisnis startup

Bayangin kamu punya startup bikin aplikasi pesan instan, tapi ternyata pasar udah jenuh sama aplikasi sejenis. Setelah menganalisis data pengguna dan tren pasar, kamu sadar bahwa kebutuhan terbesar pengguna bukan cuma pesan instan, tapi platform untuk kolaborasi tim yang lebih lengkap. Nah, di sini kamu bisa memutuskan untuk pivot, mengubah fokus aplikasi kamu dari sekadar pesan instan jadi platform kolaborasi tim dengan fitur-fitur yang lebih spesifik.

Pivot bukan berarti kegagalan, justru sebaliknya. Pivot adalah tanda bahwa perusahaan mau belajar, beradaptasi, dan terus mencari jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan. Banyak banget startup sukses yang awalnya melakukan pivot sebelum akhirnya menemukan product-market fit yang tepat.

Jenis-Jenis Pivot dalam Bisnis

Pivot dalam bisnis itu ada banyak jenisnya, tergantung aspek mana yang diubah. Berikut beberapa jenis pivot yang umum ditemui:

  1. Customer Segment Pivot: Ini terjadi ketika perusahaan mengubah target pasar mereka. Misalnya, awalnya target pasar kamu adalah remaja, tapi setelah riset kamu sadar bahwa produk kamu lebih cocok untuk pasar profesional muda. Kamu pun melakukan pivot dengan mengubah strategi marketing dan fitur produk agar lebih menarik bagi profesional muda.

    customer segment pivot

  2. Customer Need Pivot: Di sini, perusahaan mengubah masalah yang ingin dipecahkan untuk target pasar yang sama. Contohnya, startup awalnya fokus bikin aplikasi untuk membantu orang mencari resep masakan. Tapi, setelah berinteraksi dengan pengguna, mereka menyadari bahwa masalah utama pengguna bukan mencari resep, tapi merencanakan menu mingguan dan belanja bahan makanan. Startup tersebut bisa pivot dengan mengubah aplikasi mereka jadi platform perencanaan menu dan belanja.

    customer need pivot

  3. Platform Pivot: Pivot jenis ini terjadi ketika perusahaan berubah dari satu jenis platform ke platform lain. Misalnya, awalnya bisnis kamu fokus jualan produk fisik lewat toko offline. Tapi, melihat tren e-commerce yang makin berkembang, kamu memutuskan untuk pivot dan fokus jualan online lewat website dan marketplace.

    platform pivot bisnis

  4. Business Architecture Pivot: Ini adalah pivot yang mengubah model bisnis perusahaan, biasanya antara model high-margin, low-volume (misalnya, produk premium dengan harga tinggi tapi volume penjualan rendah) atau low-margin, high-volume (misalnya, produk massal dengan harga rendah tapi volume penjualan tinggi). Contohnya, perusahaan awalnya fokus jualan produk premium dengan margin tinggi, tapi ternyata sulit mendapatkan volume penjualan yang cukup. Mereka bisa pivot ke model bisnis low-margin, high-volume dengan menurunkan harga dan menargetkan pasar yang lebih luas.

    business architecture pivot

  5. Value Capture Pivot: Pivot ini fokus pada cara perusahaan menghasilkan uang. Misalnya, awalnya bisnis kamu mengandalkan iklan sebagai sumber pendapatan utama. Tapi, ternyata pendapatan iklan nggak mencukupi. Kamu bisa pivot dengan menawarkan layanan premium berbayar atau model berlangganan untuk meningkatkan pendapatan.

    value capture pivot

  6. Technology Pivot: Pivot ini terjadi ketika perusahaan mengadopsi teknologi baru untuk mencapai solusi yang sama, tapi dengan cara yang lebih efisien atau efektif. Contohnya, startup awalnya mengembangkan aplikasi mobile native. Tapi, melihat perkembangan teknologi web yang makin canggih, mereka pivot dan mengembangkan aplikasi web yang bisa diakses di berbagai perangkat tanpa perlu instal aplikasi native.

    technology pivot bisnis

Contoh Pivot Sukses dari Perusahaan Terkenal

Banyak banget perusahaan besar yang sukses berkat pivot. Ini bukti bahwa pivot bukan tanda kegagalan, tapi justru strategi cerdas untuk bertahan dan berkembang. Beberapa contoh pivot sukses yang terkenal:

  • Instagram: Awalnya, Instagram itu bukan aplikasi foto seperti sekarang. Nama awalnya adalah Burbn, aplikasi check-in lokasi mirip Foursquare, tapi dengan fitur foto. Namun, pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, menyadari bahwa fitur foto lebih populer daripada fitur check-in. Mereka pun pivot dan fokus sepenuhnya pada fitur foto, dan lahirlah Instagram yang kita kenal sekarang.

    logo instagram sebelum pivot burbn
    logo instagram sekarang

  • Slack: Slack awalnya adalah perusahaan game. Mereka membuat game online bernama Glitch. Saat mengembangkan Glitch, tim Slack menciptakan tool komunikasi internal untuk mempermudah kolaborasi. Ternyata, tool komunikasi internal ini justru lebih berguna dan dibutuhkan daripada game Glitch itu sendiri. Mereka pun pivot dan fokus mengembangkan tool komunikasi tersebut, yang akhirnya jadi Slack, platform komunikasi tim yang super populer.

    logo slack dulu glitch game
    logo slack sekarang

  • Nokia: Dulu banget, Nokia itu bukan perusahaan telekomunikasi. Awalnya, Nokia adalah perusahaan pulp dan kertas di Finlandia. Seiring waktu, mereka mulai merambah ke bisnis karet dan elektronik. Baru pada tahun 1980-an, Nokia melakukan pivot besar-besaran dan fokus ke telekomunikasi, dan akhirnya menjadi raja ponsel dunia di era 90-an dan awal 2000-an. Walaupun sekarang posisinya sudah berubah, tapi pivot besar-besaran di masa lalu itulah yang membawa Nokia ke puncak kejayaan.

    logo nokia dulu kertas
    logo nokia sekarang

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pivot?

Pertanyaan pentingnya, kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan pivot? Nggak ada jawaban pasti, tapi ada beberapa indikator yang bisa jadi pertanda bahwa perusahaan perlu mempertimbangkan pivot:

  1. Produk atau layanan nggak mendapatkan traksi: Kalau produk atau layanan kamu sulit mendapatkan pengguna atau pertumbuhan pengguna stagnan meskipun sudah melakukan berbagai upaya marketing, ini bisa jadi tanda bahwa ada yang salah dengan strategi kamu.

  2. Feedback negatif dari pelanggan: Kalau pelanggan terus-terusan memberikan feedback negatif tentang produk atau layanan kamu, terutama tentang fitur utama atau value proposition, ini juga sinyal kuat untuk mempertimbangkan pivot.

  3. Pasar berubah atau tren baru muncul: Dunia bisnis itu dinamis banget. Tren pasar bisa berubah dengan cepat, teknologi baru muncul, dan kebutuhan pelanggan juga bisa bergeser. Kalau kamu melihat perubahan signifikan di pasar yang membuat strategi awal kamu jadi kurang relevan, pivot bisa jadi solusi.

  4. Kehabisan dana atau runway: Kalau perusahaan kamu kehabisan dana dan strategi saat ini nggak menunjukkan tanda-tanda akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat, pivot bisa jadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan perusahaan. Tapi, pivot dalam kondisi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terencana.

  5. Menemukan peluang baru yang lebih besar: Kadang-kadang, saat menjalankan bisnis, kamu bisa menemukan peluang baru yang lebih besar dan menjanjikan daripada rencana awal. Kalau peluang ini benar-benar signifikan dan sesuai dengan visi perusahaan, pivot bisa jadi langkah strategis untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.

Tips Melakukan Pivot yang Sukses

Pivot itu bukan keputusan yang mudah, dan risikonya juga nggak kecil. Tapi, kalau dilakukan dengan benar, pivot bisa jadi langkah penyelamat dan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Berikut beberapa tips untuk melakukan pivot yang sukses:

  1. Lakukan riset dan analisis data: Pivot bukan keputusan impulsif. Sebelum memutuskan untuk pivot, lakukan riset pasar yang mendalam, analisis data pengguna, dan pelajari tren industri. Keputusan pivot harus didasarkan pada data dan fakta, bukan hanya intuisi atau asumsi.

  2. Dengarkan pelanggan: Pelanggan adalah sumber informasi berharga. Dengarkan feedback mereka, pahami kebutuhan dan masalah mereka, dan gunakan informasi ini untuk mengarahkan pivot kamu.

  3. Pivot secara bertahap (jika memungkinkan): Kalau memungkinkan, coba pivot secara bertahap daripada langsung mengubah semuanya sekaligus. Misalnya, kamu bisa uji coba fitur baru atau target pasar baru secara terbatas dulu sebelum melakukan pivot besar-besaran. Ini bisa mengurangi risiko dan memberi kamu kesempatan untuk belajar dan beradaptasi.

  4. Komunikasikan pivot dengan jelas: Komunikasikan keputusan pivot kepada tim, investor, dan pelanggan dengan jelas dan transparan. Jelaskan alasan di balik pivot, strategi baru yang akan dijalankan, dan bagaimana pivot ini akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.

  5. Tetap fleksibel dan adaptif: Setelah pivot, jangan berhenti belajar dan beradaptasi. Terus pantau pasar, dengarkan pelanggan, dan siap untuk melakukan penyesuaian lagi jika diperlukan. Dunia bisnis itu terus berubah, dan kemampuan untuk pivot adalah kunci untuk bertahan dan sukses.

Pivot dalam Olahraga

Selain di bisnis, istilah pivot juga populer di dunia olahraga, terutama dalam basket. Dalam olahraga, pivot punya makna yang sedikit berbeda, tapi tetap berkaitan dengan pergerakan dan perubahan posisi.

Definisi Pivot dalam Olahraga

Dalam konteks olahraga, pivot adalah gerakan memutar badan dengan salah satu kaki tetap berada di tempat sebagai tumpuan. Kaki yang jadi tumpuan ini disebut pivot foot. Gerakan pivot memungkinkan pemain untuk berputar dan mengubah arah tanpa melanggar aturan traveling (berjalan tanpa mendribble bola).

pivot dalam olahraga basket

Pivot penting banget dalam olahraga seperti basket karena memberikan pemain fleksibilitas untuk bergerak, mencari ruang, dan menghindari lawan sambil tetap memegang bola. Dengan pivot, pemain bisa melindungi bola, mencari rekan setim yang bebas, atau menciptakan ruang untuk menembak.

Contoh Pivot dalam Basket

Dalam basket, pivot adalah teknik dasar yang harus dikuasai semua pemain. Ada beberapa jenis pivot dalam basket, antara lain:

  • Front Pivot: Pivot ke arah depan, biasanya digunakan untuk bergerak maju atau menciptakan ruang untuk drive.

  • Reverse Pivot: Pivot ke arah belakang, biasanya digunakan untuk melindungi bola dari lawan yang mengejar dari belakang atau mencari ruang untuk passing.

  • Jab Step Pivot: Pivot dengan langkah pendek ke samping (jab step), biasanya digunakan untuk mengelabui lawan dan menciptakan ruang untuk menembak atau drive.

jenis pivot dalam basket

Dalam pertandingan basket, kamu akan sering melihat pemain menggunakan pivot untuk berbagai situasi, mulai dari menerima bola di post area, menggiring bola, sampai melakukan gerakan ofensif di sekitar ring. Pivot adalah skill fundamental yang memungkinkan pemain untuk bergerak dengan efisien dan efektif di lapangan.

Pivot dalam Dunia Data dan Programming

Pivot juga punya makna khusus di dunia data dan programming, terutama dalam konteks pengolahan dan analisis data. Di sini, pivot berkaitan dengan transformasi data untuk memudahkan analisis dan visualisasi.

Definisi Pivot dalam Data

Dalam konteks data, pivot adalah operasi untuk mengubah struktur data dari format “panjang” menjadi format “lebar”. Bayangin kamu punya data dalam bentuk tabel dengan kolom-kolom seperti ini: Tanggal, Produk, Penjualan. Format ini disebut format “panjang” karena data untuk setiap produk dan tanggal ada di baris terpisah.

contoh data format panjang

Baca Juga: loading

| Tanggal     | Produk    | Penjualan |
|--------------|-----------|-----------|
| 2023-10-26   | Produk A  | 100       |
| 2023-10-26   | Produk B  | 150       |
| 2023-10-27   | Produk A  | 120       |
| 2023-10-27   | Produk B  | 180       |

Operasi pivot akan mengubah data ini menjadi format “lebar”, di mana produk menjadi kolom-kolom terpisah, dan nilai penjualan diurutkan berdasarkan tanggal dan produk.

contoh data format lebar pivot

| Tanggal     | Produk A  | Produk B  |
|--------------|-----------|-----------|
| 2023-10-26   | 100       | 150       |
| 2023-10-27   | 120       | 180       |

Format “lebar” ini lebih mudah dibaca dan dianalisis untuk melihat tren penjualan per produk dari waktu ke waktu. Pivot sering digunakan dalam data analysis tools seperti Excel, Google Sheets, atau library programming seperti Pandas di Python.

Contoh Pivot Table

Salah satu contoh implementasi pivot yang paling umum adalah Pivot Table di Excel atau Google Sheets. Pivot Table memungkinkan kamu untuk meringkas dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan mudah. Kamu bisa memilih kolom mana yang akan jadi baris, kolom mana yang akan jadi kolom, dan nilai apa yang akan diringkas (misalnya, sum, average, count).

contoh pivot table excel

Misalnya, dengan Pivot Table, kamu bisa dengan mudah melihat total penjualan per produk per bulan, rata-rata penjualan per kategori produk, atau jumlah pelanggan baru per wilayah. Pivot Table adalah alat yang powerful untuk eksplorasi data dan mencari insight dari data yang kompleks.

Dalam programming, operasi pivot juga sering digunakan untuk memanipulasi data sebelum diolah lebih lanjut atau divisualisasikan. Library seperti Pandas menyediakan fungsi pivot() atau pivot_table() yang memudahkan proses pivot data dalam Python.

Kesimpulan

Jadi, pivot itu kata yang punya banyak makna tergantung konteksnya. Tapi, benang merahnya tetap sama: perubahan arah atau posisi. Dalam bisnis, pivot adalah strategi untuk beradaptasi dan mencari jalan terbaik menuju kesuksesan. Dalam olahraga, pivot adalah teknik gerakan untuk fleksibilitas dan manuver. Dalam dunia data, pivot adalah operasi transformasi data untuk analisis yang lebih mudah.

kesimpulan pivot

Memahami konsep pivot penting banget di berbagai bidang. Kemampuan untuk pivot adalah skill berharga, baik itu dalam bisnis, olahraga, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia terus berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah arah adalah kunci untuk bertahan dan berkembang.

Gimana, udah lebih paham kan sekarang tentang apa itu pivot? Punya pengalaman pivot menarik? Yuk, share cerita atau pendapat kamu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar