Apa Itu Seafood Sih? Ini Penjelasannya Gampang Dimengerti
Seafood secara harfiah merujuk pada segala jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di laut atau perairan payau dan dapat dikonsumsi oleh manusia. Namun, secara umum, ketika kita bicara soal seafood, kita biasanya lebih fokus pada hewan laut seperti ikan, kerang-kerangan, udang, kepiting, cumi-cumi, dan sejenisnya. Ini adalah sumber protein hewani yang sangat populer di seluruh dunia, bukan cuma karena rasanya yang enak, tapi juga karena kaya akan nutrisi. Seafood sudah jadi bagian penting dari pola makan berbagai budaya sejak zaman prasejarah.
Hewan-hewan yang termasuk dalam kategori seafood ini bisa berasal dari perairan asin seperti laut dan samudra, atau dari perairan payau yang merupakan campuran air tawar dan air laut, seperti di muara sungai atau hutan bakau. Batasan yang lebih luas kadang juga mencakup hewan dari perairan tawar, tapi biasanya istilah “seafood” secara spesifik mengacu pada yang berasal dari laut. Jadi, kalau ada yang tanya apa itu seafood, jawabannya adalah “makanan dari laut”.
Ragam Jenis Seafood¶
Dunia seafood itu luas banget dan punya ribuan jenis spesies yang bisa dimakan. Masing-masing punya karakteristik unik dari segi rasa, tekstur, sampai cara mengolahnya. Biar gampang, kita bisa mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori utama. Setiap kategori ini punya ciri khasnya sendiri yang bikin pengalaman makan seafood jadi makin seru.
Ikan (Fish)¶
Ini mungkin jenis seafood yang paling umum dan paling sering kita temui. Ikan ada banyak banget macamnya, dari yang hidup di permukaan laut sampai yang di laut dalam. Ikan dibedakan berdasarkan habitatnya (laut, air tawar, payau), struktur tubuhnya (ikan bertulang rawan seperti hiu dan pari, atau ikan bertulang sejati seperti tuna, salmon, kakap), dan juga kandungan lemaknya (ikan berlemak seperti salmon, makarel, atau ikan rendah lemak seperti kakap putih, kerapu).
Ikan adalah sumber protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna. Selain itu, ikan berlemak terkenal karena kaya akan asam lemak omega-3, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Contoh ikan populer yang sering kita konsumsi antara lain tuna, salmon, kakap, tenggiri, tongkol, gurame, dan lele (meskipun gurame dan lele adalah ikan air tawar, tapi sering disajikan bersama menu seafood laut).
Memilih ikan yang segar itu penting banget untuk mendapatkan rasa dan nutrisi terbaik. Ciri-ciri ikan segar biasanya matanya bening, insangnya merah cerah, dagingnya kenyal saat ditekan, dan baunya tidak amis menyengat. Ikan bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari dibakar, digoreng, dikukus, sampai diasap atau dijadikan sup.
Kerang-kerangan (Shellfish - Molluscs)¶
Kelompok ini mencakup hewan bertubuh lunak yang biasanya dilindungi oleh cangkang keras. Mereka hidup menempel di dasar laut atau terkubur di pasir. Ada beberapa jenis utama dalam kategori ini:
-
Bivalvia: Punya dua cangkang yang bisa membuka dan menutup. Contohnya seperti tiram (oyster), kerang hijau (mussel), kerang darah (cockle), dan scallop. Tiram sering dimakan mentah dengan sedikit perasan lemon, sementara kerang hijau atau darah enak dimasak dengan saus padang atau saus tiram. Scallop punya daging yang tebal dan manis, cocok dibakar atau ditumis.
-
Gastropoda: Punya cangkang tunggal yang melingkar atau spiral. Contohnya seperti siput laut (sea snail) atau abalone. Abalone punya daging yang kenyal dan harganya relatif mahal. Siput laut juga sering diolah menjadi berbagai masakan.
Kerang-kerangan kaya akan zat besi dan mineral lainnya. Namun, perlu hati-hati karena mereka bisa menyaring air, jadi pastikan sumbernya bersih dan dimasak matang untuk menghindari kontaminasi.
Mengolah kerang biasanya diawali dengan membersihkannya dari pasir dan kotoran. Memasak kerang sampai cangkangnya terbuka adalah tanda bahwa kerang tersebut matang dan aman dimakan. Jika ada kerang yang tidak terbuka setelah dimasak, sebaiknya jangan dimakan.
Krustasea (Crustaceans)¶
Kelompok ini punya kulit luar atau eksoskeleton yang keras dan beruas-ruas, serta kaki yang bersegmen. Mereka adalah salah satu jenis seafood yang paling digemari karena dagingnya yang manis dan gurih. Contoh krustasea yang populer adalah:
- Udang (Shrimp/Prawn): Ada banyak ukuran, dari yang kecil sampai yang besar seperti king prawn atau tiger prawn. Udang sangat fleksibel diolah, bisa digoreng tepung, ditumis, dibakar, atau jadi campuran sup.
- Kepiting (Crab): Punya capit yang kuat dan daging yang lezat, terutama di bagian capit dan badannya. Kepiting soka (soft-shell crab) bisa dimakan seluruhnya karena cangkangnya lunak. Kepiting lada hitam atau kepiting saus padang sangat terkenal.
- Lobster: Ukurannya lebih besar dari udang dan kepiting, harganya juga lebih premium. Daging lobster sangat manis dan kenyal, seringkali diolah dengan cara direbus atau dibakar dengan mentega bawang putih.
Krustasea adalah sumber protein yang baik dan mengandung mineral seperti selenium dan zinc. Namun, beberapa orang mungkin punya alergi terhadap krustasea, jadi perlu hati-hati. Memasak krustasea biasanya mudah dikenali dari perubahan warna cangkangnya menjadi merah oranye saat sudah matang.
Sefalopoda (Cephalopods)¶
Kelompok ini punya “kaki” atau tentakel yang menempel di kepala, dan tubuhnya tidak punya cangkang luar yang keras (kecuali cumi-cumi yang punya cangkang internal tipis yang disebut pen). Dagingnya cenderung kenyal. Contoh utamanya adalah:
- Cumi-cumi (Squid): Punya tubuh panjang dan delapan lengan pendek plus dua tentakel panjang. Dagingnya putih dan agak kenyal. Cumi-cumi sering diolah jadi cumi goreng tepung, cumi bakar, atau cumi tinta hitam.
- Gurita (Octopus): Punya tubuh bulat dan delapan lengan yang panjang dan kuat. Daging gurita lebih padat dan kenyal dibanding cumi-cumi, butuh waktu memasak yang lebih lama agar empuk. Gurita sering jadi bahan salad, tumisan, atau dibakar.
Sefalopoda adalah sumber protein yang baik dan rendah lemak. Mereka juga mengandung mineral seperti tembaga. Mengolah sefalopoda perlu trik khusus; dimasak sebentar dengan api besar agar tidak alot, atau dimasak lama dengan api kecil hingga empuk.
Hewan Laut Lainnya¶
Selain kategori utama di atas, ada juga beberapa hewan laut lain yang kadang masuk dalam daftar seafood yang bisa dikonsumsi. Contohnya seperti teripang (sea cucumber) yang sering digunakan dalam masakan Tiongkok, bulu babi (sea urchin) yang gonadnya (bagian oranye yang disebut uni) dianggap sebagai delicacy dan sering dimakan mentah, atau bahkan ubur-ubur (jellyfish) yang diolah menjadi hidangan tertentu.
Meskipun kurang umum dibandingkan ikan atau udang, hewan-hewan ini tetap menawarkan cita rasa dan tekstur unik. Pengolahannya pun biasanya spesifik dan membutuhkan pengetahuan khusus.
Kenapa Seafood Populer? Nutrisi dan Manfaatnya¶
Popularitas seafood bukan cuma karena rasanya yang lezat dan variatif, tapi juga karena segudang manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Seafood sering disebut sebagai sumber protein super karena kandungan gizinya yang luar biasa. Mari kita bedah kenapa seafood bagus buat tubuh kita.
Sumber Protein Berkualitas Tinggi¶
Seafood adalah sumber protein lengkap, artinya mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Protein ini mudah dicerna dibandingkan protein dari daging merah. Mengonsumsi seafood secara rutin bisa membantu menjaga massa otot dan mendukung fungsi tubuh secara optimal.
Sebagai contoh, 100 gram salmon matang bisa mengandung sekitar 20-25 gram protein. Angka ini setara dengan jumlah protein dalam porsi daging ayam atau sapi, tapi seringkali dengan kalori dan lemak jenuh yang lebih rendah (kecuali ikan berlemak seperti salmon yang justru lemaknya sehat).
Kaya Asam Lemak Omega-3¶
Ini adalah salah satu alasan utama kenapa banyak ahli gizi merekomendasikan makan seafood, terutama ikan berlemak. Asam lemak omega-3 (terutama EPA dan DHA) adalah lemak sehat yang punya banyak manfaat. Omega-3 berperan penting dalam perkembangan otak, terutama pada anak-anak.
Untuk orang dewasa, omega-3 dikenal baik untuk kesehatan jantung. Senyawa ini bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi trigliserida dalam darah, dan memperlambat penumpukan plak di arteri. Ikan seperti salmon, makarel, sarden, dan tuna adalah sumber omega-3 terbaik.
Asam lemak omega-3 juga punya sifat anti-inflamasi yang bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan akar dari banyak penyakit kronis. Jadi, makan seafood bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat dan melawan penyakit.
Sumber Vitamin dan Mineral Penting¶
Seafood kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa nutrisi kunci yang ada dalam seafood antara lain:
- Vitamin D: Jarang ditemukan dalam makanan lain, Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Ikan berlemak adalah salah satu sumber Vitamin D terbaik.
- Vitamin B12: Penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah. Seafood, terutama kerang dan ikan, adalah sumber Vitamin B12 yang sangat baik.
- Iodium (Yodium): Mineral penting untuk fungsi tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Ikan laut dan kerang-kerangan adalah sumber iodium alami.
- Selenium: Antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Selenium banyak ditemukan di berbagai jenis seafood.
- Zinc (Seng): Penting untuk sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka, dan indra perasa serta penciuman. Tiram adalah sumber zinc yang sangat kaya.
Kombinasi nutrisi ini membuat seafood jadi makanan yang sangat padat gizi (nutrient-dense food), artinya memberikan banyak nutrisi penting dengan jumlah kalori yang relatif rendah.
Manfaat Lainnya¶
Selain poin-poin di atas, rutin mengonsumsi seafood juga dikaitkan dengan beberapa manfaat lain:
* Meningkatkan kesehatan otak: Omega-3 membantu fungsi kognitif dan bisa mengurangi risiko penurunan fungsi otak terkait usia.
* Menjaga kesehatan mata: DHA, salah satu jenis omega-3, adalah komponen utama retina mata.
* Mendukung kesehatan mental: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi omega-3 dan penurunan risiko depresi.
* Menjaga kesehatan sendi: Sifat anti-inflamasi omega-3 bisa membantu mengurangi gejala radang sendi.
Tentu saja, manfaat ini bisa didapatkan secara optimal jika seafood dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat yang seimbang dan diolah dengan cara yang sehat (misalnya dibakar atau dikukus, bukan digoreng dalam minyak banyak).
Cara Menikmati Seafood: Dari Dapur Hingga Meja Makan¶
Salah satu hal yang bikin seafood disukai banyak orang adalah fleksibilitasnya dalam pengolahan. Ada ratusan, bahkan ribuan cara untuk memasak dan menyajikan seafood, tergantung jenis seafood-nya dan selera pribadi. Dari cara paling sederhana sampai yang paling kompleks, seafood selalu bisa jadi bintang utama di meja makan.
Metode Memasak yang Populer¶
-
Dibakar (Grilled/BBQ): Ini metode favorit banyak orang, terutama untuk ikan utuh, udang besar, atau cumi-cumi. Membakar memberikan aroma smoky yang khas dan menonjolkan rasa alami seafood. Biasanya cukup dimarinasi dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, jahe, kunyit, cabai, dan sedikit kecap atau madu.
-
Digoreng (Fried): Menggoreng memberikan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Udang goreng tepung, cumi goreng tepung (calamari), atau ikan goreng krispi adalah menu klasik yang disukai semua umur. Pastikan minyak panas dan seafood tidak dimasak terlalu lama agar tidak kering atau alot.
-
Dikukus (Steamed): Metode ini paling sehat karena tidak menggunakan minyak. Mengukus sangat baik untuk menjaga kelembapan dan nutrisi seafood. Ikan atau kerang kukus dengan bumbu jahe, bawang putih, dan daun bawang adalah hidangan yang ringan tapi kaya rasa.
-
Ditumis (Sautéed/Stir-fried): Cocok untuk udang, cumi-cumi, atau fillet ikan yang dipotong-potong. Biasanya dimasak cepat dengan berbagai bumbu dan saus. Tumis udang bawang putih, cumi saus tiram, atau kepiting saus padang adalah contoh populer.
-
Direbus/Disup (Boiled/Souped): Seafood sangat enak dijadikan sup atau gulai. Kuahnya bisa bening (sup ikan asam pedas) atau kental bersantan (gulai ikan/udang). Kaldu dari seafood memberikan rasa gurih yang dalam.
-
Dimakan Mentah (Raw): Beberapa jenis seafood tertentu aman dan lezat dimakan mentah, asalkan sangat segar dan diolah dengan standar kebersihan yang tinggi. Sashimi (irisan ikan mentah) dan sushi (ikan/seafood mentah atau matang dengan nasi) adalah contoh hidangan Jepang yang mendunia. Tiram juga sering dinikmati mentah.
Hidangan Seafood Populer di Indonesia¶
Di Indonesia, setiap daerah punya cara unik mengolah seafood. Beberapa contoh yang ikonik antara lain:
* Kepiting Saus Padang: Pedas, manis, gurih, dengan kuah kental berlimpah.
* Ikan Bakar Jimbaran (Bali): Ikan segar dibakar dengan bumbu khas Bali.
* Coto Makassar: Meskipun didominasi daging, varian dengan seafood juga ada.
* Gulai Kepala Ikan Kakap: Kuah santan kental dengan bumbu rempah yang kuat.
* Sop Ikan Batam: Kuah bening segar dengan irisan ikan dan tomat.
* Otak-Otak Ikan: Adonan ikan tenggiri bakar yang dibungkus daun.
Setiap hidangan ini menunjukkan betapa kayanya kuliner Indonesia dalam mengolah hasil laut.
Pentingnya Keamanan dan Keberlanjutan Seafood¶
Meskipun lezat dan bergizi, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi seafood, yaitu soal keamanan pangan dan keberlanjutan pasokannya di alam.
Keamanan Pangan (Food Safety)¶
Menyantap seafood yang tidak segar atau tidak diolah dengan benar bisa berisiko bagi kesehatan. Beberapa tips untuk memastikan keamanan seafood:
- Pilih yang Segar: Beli seafood dari penjual terpercaya. Ciri-ciri kesegaran sudah dibahas di bagian ikan. Jika membeli yang beku, pastikan kemasannya utuh dan tidak ada tanda-tanda freezer burn atau kristal es yang berlebihan.
- Simpan dengan Benar: Seafood segar sebaiknya segera diolah atau disimpan di kulkas dalam suhu dingin (0-4°C) dan dikonsumsi dalam 1-2 hari. Jika ingin disimpan lebih lama, bekukan.
- Masak Hingga Matang: Memasak seafood hingga matang adalah cara terbaik membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada. Suhu internal yang direkomendasikan bervariasi tergantung jenisnya, tapi pastikan dagingnya tidak lagi transparan dan mudah terpisah.
-
Hati-hati dengan Merkuri: Beberapa jenis ikan besar yang predator (seperti hiu, todak, king mackerel, dan tuna sirip biru) bisa mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi karena bioakumulasi. Wanita hamil, ibu menyusui, dan anak kecil disarankan membatasi konsumsi ikan jenis ini dan lebih memilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, udang, atau tuna kalengan (light skipjack).
-
Alergi: Alergi seafood adalah salah satu alergi makanan yang umum dan bisa fatal. Jika punya riwayat alergi, hindari sama sekali atau konsultasikan dengan dokter.
Keberlanjutan (Sustainability)¶
Permintaan global terhadap seafood terus meningkat, dan ini memberi tekanan besar pada populasi ikan dan ekosistem laut. Penangkapan ikan berlebihan (overfishing) dan metode penangkapan yang merusak bisa mengancam kelestarian sumber daya laut. Penting bagi kita sebagai konsumen untuk ikut berkontribusi pada keberlanjutan seafood.
- Pilih Seafood dari Sumber yang Bertanggung Jawab: Carilah informasi atau label yang menunjukkan bahwa seafood berasal dari perikanan yang dikelola secara berkelanjutan atau budidaya yang ramah lingkungan. Beberapa organisasi memberikan panduan atau sertifikasi untuk seafood yang berkelanjutan.
- Variasi Jenis Seafood yang Dikonsumsi: Jangan hanya terpaku pada jenis ikan tertentu yang populer. Mencoba berbagai jenis seafood bisa mengurangi tekanan pada spesies yang sudah terancam dan mendukung spesies lain yang populasinya sehat.
- Dukung Perikanan Lokal yang Berkelanjutan: Membeli dari nelayan lokal yang menggunakan metode penangkapan tradisional dan bertanggung jawab bisa menjadi pilihan yang baik.
Budidaya seafood (aquaculture) juga bisa menjadi solusi, tapi penting untuk memastikan praktik budidayanya ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem sekitar atau mencemari perairan. Memilih seafood yang berkelanjutan membantu menjaga kesehatan laut dan memastikan sumber daya ini bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Fakta Menarik Seputar Seafood¶
Dunia bawah laut itu penuh misteri dan fakta unik. Sama halnya dengan seafood yang kita konsumsi. Ini beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu:
- Konsumen Seafood Terbesar: Menurut data, negara-negara Asia, terutama Tiongkok, adalah konsumen seafood terbesar di dunia. Konsumsi seafood per kapita di negara-negara kepulauan atau pesisir juga cenderung tinggi.
- Ikan Paling Cepat: Ikan layaran (sailfish) dianggap sebagai ikan tercepat di laut, bisa berenang hingga kecepatan lebih dari 100 km/jam! Meskipun bukan jenis yang umum dimakan, ini menunjukkan kecepatan luar biasa di dunia laut.
- Kerang Berusia Ratusan Tahun: Beberapa jenis kerang, seperti ocean quahog, bisa hidup sangat lama. Kerang tertua yang pernah ditemukan diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun!
- Warna Udang Saat Mentah vs Matang: Udang mentah biasanya berwarna keabu-abuan atau kehijauan. Warna merah oranye yang muncul saat udang dimasak berasal dari pigmen yang tersembunyi dalam cangkangnya, yang baru terlihat saat terkena panas.
- Gurita Punya Tiga Jantung: Fakta unik tentang gurita adalah mereka punya tiga jantung. Dua jantung memompa darah ke insang, dan satu jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Darahnya juga berwarna biru!
- Cumi-cumi Raksasa: Ada spesies cumi-cumi raksasa yang bisa tumbuh sangat besar, bahkan hingga belasan meter panjangnya. Spesies ini jarang tertangkap dan masih banyak misteri seputar kehidupannya di laut dalam.
Fakta-fakta ini makin menunjukkan betapa menakjubkannya kehidupan di laut dan betapa beragamnya sumber makanan yang bisa kita dapatkan dari sana.
Itulah sekilas tentang apa itu seafood, jenis-jenisnya, manfaatnya, cara menikmatinya, serta pentingnya keamanan dan keberlanjutan. Seafood bukan cuma enak, tapi juga powerhouse nutrisi yang bisa jadi bagian penting dari pola makan sehat. Memilih, mengolah, dan mengonsumsi seafood dengan bijak akan memberikan manfaat maksimal bagi tubuh kita dan juga bagi kelestarian lingkungan laut.
Gimana, jadi pengen makan seafood hari ini? Atau punya tips lain soal mengolah seafood favoritmu? Yuk, share di kolom komentar!
Posting Komentar